Minggu, 12 Juni 2011

INDONESIA NUSANTARA RAYA

Garuda lelah diulah-ulah siulah Betara yang kalah

Garuda bersayap pun rebah patah basah darah

Garuda menggigil dijugil mega-mega merah

Garuda raksasa jadi loyo sontoloyo ngelokro tanpa daya

Garuda tersulam uban rapi bak kafani ibu pertiwi

Negeriku negeri Indonesia Nusantara Raya bukan negeri tiga dimensi halusinasi

Negeriku negeri yang berjiwa sejati rakyat adalah tentara tak gentar mati

Bukan negeri yang basa basi yang kurang amunisi dan tentara hanyalah animasi

Negeriku negeri yang dalam akan budaya, pikir dan tradisi

Bukan negeri yang jadi ganyangan serumpun sendiri

Negeriku negeri yang berdikari mandiri punya sikap adil dan tidak tuli

Bukan negeri yang sok aksi dan membiarkan kesejahteraan juga keadilan menjadi basi

Negeriku negeri yang mengajarkan nasionalime, patriotisme, pmp, ppkn, kewarganegaraan, wawasan nusantara dan apalah lagi namanya hingga karenanya anak-anak, pemuda, orang tua dari generasi kegenerasi dibawa dalam manusia berpribadi

Negeriku bukan negeri yang terdiri dari nasionalisasi atas instansi-instansi,

Hingga nasionalisasi sejati dengan mudah dikalahkan dengan sepriuk nasi dan sambal terasi

Ibu Pertiwi, Garuda suci, maafkan kata-kata yang sepi di antara individualisasi gejolak mall ini,

Jika dalam sedakan mulut yang berucap, membaca, menjadi sekongkol arogansi-arogansi,

Karena semangat yang berdiam di jiwa dan kepala kami adalah semangat nenek moyang berjiwa sejati,

Bukan semangat dari pemimpin yang hanya berdongeng di alam halusinasi, presiden bekerjalah! jangan tertawa dan berkata "saya bukan capres 2014" pentingkah anda berbicara itu?

Garudaku!

Ibu pertiwiku!

Pahlawan-pahlawanku!

Indonesia, Nusantara Raya!

Sungguh segala engkau bukan hanya simbolisasi.

Sehelai sayapmu rebah sungguh darah kami rela bersimbah.

Sejengkal tanahmu patah sungguh milyaran generasimu kobarkan amarah.

Segerak budayamu terjarah sungguh segala ilmu dan pengetahuan para raja dan dewa akan menyatukan rajah untuk menghancurkan siapapun yang mencoba untuk pongah.

Untukmu negeriku,

Indonesia Nusantara Raya,

Kami berjanji membangun sayapmu tegar kembali.

Untukmu negeriku,

Indonesia Nusantara Raya,

Kami berjanji membangun kembali imperiummu hingga tak kenal inalillahi.

Indonesia Nusantara Raya,

Padamu negeri-

Jiwa raga kami!

percakapan TKI dengan sang Bapak Presiden RI Bpk SBY yg terhormat

Belum lama ini seorang TKI di Saudi Arabia memberanikan diri menelfon pak SBY, dan inilah hasil perbincangan mereka.

TKI : Selamat siang pak SBY, apakah bapak sudah mendengar berita tentang Sumiati teman saya ?

SBY : Sudah, saya sudah mendengarnya

TKI : Wah kami semua jadi takut pak, apakah pak SBY sudah menyiapkan langkah langkah nyata agar kami semua menjadi merasa aman ?

SBY : Jangan khawatir, saya selaku presiden pasti selalu memikirkan rakyatnya termasuk para TKI. Keselamatan dan keamanan TKI saya jamin.

TKI : Apa yang akan bapak lakukan ?

SBY : Semua TKI akan saya beri HP

TKI : Lho memangnya ada apa dengan HP pak ?

SBY : HP sangat dibutuhkan demi keselamatan dan keamanan TKI. Bukankah HP itu Hilangkan Penganiayaan, Hilangkan Pemerkosaan, Hilangkan Pembunuhan….?

TKI : Apakah kami harus beli HP pak ?

SBY : Oh tentu saja tidak, karna HP, Hanya Pemberian dari pemerintah

TKI : Terus uangnya darimana pak ?

SBY : Uangnya dari HP, Hasil Pajak

TKI : Hasil Pajak atau HP, Hasil Pungutan gaji kami pak ?

SBY : Hasil Pajak

TKI : Atau jangan-jangan malah HP Hanya Proyek

SBY : Bukan, HP Hanya Perintah

TKI : Trus HP, Hak Pekerja di mana pak ?

SBY : Ini HP, Hak Pemerintah, jadi HP Harus Patuh

TKI : HP Ha Prex nek ngono

nb : hanya guyonan belaka Pak, saya jangan di tangkap ya pak. hehe

malam kelam sepak bola Indonesia

oleh : Agustinus Setyawan

Lelah bergumul untuk mempersiapkan Ujian Akhir Semester. Aku mencoba menyalakan tv dan mencoba menikmati secangkir kopi. Berkali-kali aku mengganti chanel sampai juga aku pada tv berita yang dimiliki oleh pengusaha yg mempunyai perusahaan lumpur terbesar di dunia. Akupun langsung tertarik untuk mengetahui hasil kongres luar biasa yang dipromotori oleh Komite Normalisasi. Harapanku terpampang wajah ketua PSSI yang baru dengan headline SEPAKBOLA INDONESIA MENYAMBUT FAJAR BARU. Kenyataannya, berbalik 180 derajat. Terpampang di sana wajah FX Hadi Rudyatmo yang dikerumuni wartwan usai mengundurkan diri. Harapanku ini, ah bukan !!!! harapan seluruh masyarakat Indoesia sepertinya semakin terkubur dalam-dalam. Bukan menyambut fajar yang baru melainkan tersesat dalam kegelapan malam yang tak berujung. Kusimak dengan baik berita yang menambah sikap apatis dan skeptis masyarakat Indonesia pada perubahan di negeri ini. Tak puas dengan berita yang ada di koran lokal ini saya langsung meminta bantuan mbah Google.

Ternyata sidang ditutup karena kondisi yang tidak memungkinkan akibat kengototan kelompok 78 yang memperjuangkan kandidat mereka. Tak sampai di situ kelompok ini menuding Komite Nasional sebagai pihak yang mesti bertanggung jawab atak deadlock-nya kongres luar biasa. Sungguh menyedihkan menyaksikan kondisi seperti ini. Angin perubahan yang dihembuskan para pemerhati sepakbola nasional sejak menggulingkan rezim Nurdin Halid dari mulai berubah wujud menjadi keegoisan dan sikap memaksakan kehendak. Padahal perubahan selalu bersifat terbuka dan menuntut kerendahan hati untuk mendengarkan. Spirit of change memang harus ada namun jika kalau telinga tertutup dan tidak mau rendah hati mendengarkan orang lain perubahan itu malah mengakibatkan kemerosotan. Karena perubahan selalu mempunyai dimensi sosial. Tidak ada perubahan yang bisa dilakukan sendirian. Perubahan selalu bertumpu semangat kebersamaan dan persatuan, the people power. Untuk berjuang berjuang bersama tidak bisa tidak harus disingkirkan sikap egois. Saya harus kalahkan diri saya bukan rekan serperjuanganku. Sikap rendah hati dibutuhkan ketika kita tahu kita berseberangan dengan apa telah diputuskan demi perubahan. kita telah memperjuangkan yang terbaik namun ketika kita perlu koreksi diri jika perjuangan tersebut menjadi batu sandungan bagi perubahan.

Situasi sepakbola kita juga mencerminkan situasi sosial-politik negara kita pasca reformasi. Perhatikan saja hasil survei salah satu lembaga survei yang menyatakan bahwa rakyat lebih menyukai presiden Soeharto daripada presiden-presiden Indonesia. Padahal dalam reformasi Soeharto dianggap sebagai penjahat dan musuh. Mengapa? karena semangat pada masa awal reformasi sudah berubah. Sekarang semangat itu bukan semangat pembaharuan melainkan telah berubah menjadi egoisme dan fanatisme. Bukan perubahan yang menjadi orientasi melainkan penonjolan diri dan kelompok. Setiap kelompok politik dan gerakan-gerakan sosial berusaha mati-matian agar perjuangannya terwujud. Beruntunglah kalau itu demi kesejahteraan rakyat. Tapi kenyataannya tidak!!!! Berbaju kesejahteraan rakyat setiap orang dan kelompok ingin menunjukkan bahwa kami bisa berbuat sesuatu demi bangsa ini. Akhirnya mereka harus berhadapan satu dengan yang lainnya untuk membuktikan siapa yang paling pantas membangun Indonesia. Sehingga bukan perubahan lagi tapi kemerosotan karena keegoisaan dan fanatisme.

PANCASILA

oleh : agustinus

nb : di kutip dari berbagai sumber

1. Dalam tradisi Buddha Gautama, Pañcaśīla adalah lima nilai kemoralan yang dilakoni demi mencapai Samadi.

2. Pañcaśīla Buddha Gautama meliputi Lima Tidak: tidak membunuh, mencuri, berzina, berdusta, dan makan-minum yg menggiurkan.

3. Ajaran untuk melakukan Tidak memberikan penekanan yg lebih kuat daripada yg sebaliknya. Dalam Islam, ajaran ini disebut Nafi'.

4. Tapi, dalam ajaran Islam, Nafi' [Pentidakan/ Pengingkaran disempurnakan dengan Isbat [Pengiyaan/ Pengukuhan].

5. Nafi' Isbat ini diajarkan dalam Ilmu Tauhid [Ilmu Memurnikan Keesaan Tuhan], khususnya mengenai Laa ilaaha illa 'l-Laah.

6. Nafi' berlaku pada "Laa ilaaha", pengingkaran terhadap Tuhan. Laa: tiada. Ilaaha: yg mutlak dituju, dipuji, dan disembah.

7. Isbat berlaku pada "illa 'l-Laah", pengakuan terhadap Tuhan. Illa: selain. Allaah: Yg Mutlak Dituju, Dipuji, dan Disembah.

8. Nafi'-Isbat wajib dilakoni sempurna, setimbang, dan seimbang. Itulah konsep Shiratal Mustaqiim dalam Islam. Samadi yg hakiki.

9. Laa ilaaha illa 'l-Laah adalah Kalimat Thoyibah atau kalimat yg baik, yg di dalamnya memuat yin-yang, tidak dan ya, sekaligus.

10. Samadi dalam Islam termaktub dalam Q.S. 112:2 "Allahu ash-Shamad" [Allah, kepadanya segala sesuatu bergantung].

11. Mencapai Samadi, sebagaimana diajarkan oleh Buddha Gautama, ialah mencapai kondisi Gumantung Tanpa Canthelan dalam ilmu Jawa.

12. Gumantung Tanpa Canthelan [Bergantung tanpa Pengait] diibaratkan langit yg kokoh tanpa tiang -- karena Tuhan yg menopangnya.

13. Dalam ajaran Islam, berpegang pada gantungan tanpa pengait diibaratkan sebagai berpegang pada buhul yg takkan putus.

14. Dalam Q.S. 2:256, buhul ini adalah "Laa ilaa­ha il­la 'l-Laah, Mu­ham­ma­dan ra­suu­lul­laah", inilah jalan mencapai Samadi.

Segala mengenai Ketauhidan [Ilmu Memurnikan Keesaan Tuhan] itu terangkum dalam Q.S. 112:1 "Allahu Ahad" [Tuhan Yg Maha Esa].

16. Dari sinilah kiranya Soekarno melahirkan sila kesatu dari Pancasila Republik Indonesia, yaitu Ketuhanan yg Maha Esa.

17. "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung Allahu Ahad, Allahu ash-Shamad, dan Laa ilaaha illa 'l-Llaah, Muhammadan Rasuulullah.

18. Mudah dimaklumi mengapa Wahid Hasyim berjuang menghapus kata "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2nya".

19. Sebab, Wahid Hasyim mencita2kan nilai kemoralan yg melampaui kewajiban menjalankan syariat, yaitu keadaan Samadi, bertauhid.

20. Kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2nya" diganti dengan kata sifat yg mutlak: "Yang Maha Esa."

21. Sifat Allah sebagai Yang Maha Esa ini tercantum dalam 20 Sifat Wajib Allah, yaitu Wahdaniyah. KeesaanNya tanpa sekutu.

22. Tak banyak yg tahu bahwa Soekarno muda mengaji ilmu Tasawuf dari H.O.S. Cokroaminoto ketika ia belum siapa-siapa, di Bandung.

23. Ilmu Tasawuf yg dipelajari berakar pada suluk Sunan Bonang. Di kemudian hari, pikiran Soekarno muda banyak dipengaruhi H.O.S.

24. Di situlah, rasa ketuhanan Soekarno ditempa yg dalam prosesnya meliputi Nafi' [pengingkaran] & Isbat [pengakuan] atas Tuhan.

25. Menjadi mudah dipahami mengapa Soekarno leluasa hati bergaul dg kalangan kiri dan kanan secara sempurna, setimbang, seimbang.

26. Selain oleh Soekarno, bagaimana "Nafi' Isbat Laa ilaaha illa 'l-Laah Muhammadan Rasuulullah" dijalankan, lihatlah Gus Dur.

27. Baru dari sila "Ketuhanan Yang Maha Esa", Soekarno dan Gus Dur menjelma Karakter Bangsa yg sangat kuat dan tak tergantikan.

28. Menjadi mudah dipahami mengapa Gus Dur yg Ketua Umum PBNU leluasa hati bergaul dg kalangan komunis, atheis, yahudi dan lain2.

29. Muslim, manusia yg bersyahadat, yg bersaksi Laa ilaaha illa 'l-Llaah Muhammadan Rasuulullaah, sempurnakanlah Nafi' Isbat.

30. Janganlah Nafi' saja tanpa Isbat. Jangan pula hanya Isbat belaka tanpa Nafi'. Demikian ramuan Pancasila diolah. Untuk Samadi.

Rabu, 08 Juni 2011

"Singgung FPI, Jerinx Tercecar"

"Singgung FPI, Jerinx Tercecar"

Belakangan ini, kami sering mendapati ungkapan/pernyataan satir Jerinx terhadap FPI melalui Twitter pribadinya. Namun, dramer Superman Is Dead tersebut juga tak menyangka cecaran dari pembacanya cukup masif, termasuk dari fans SID sendiri.

"Saya tidak habis pikir betapa banyaknya simpatisan FPI yang tidak suka dengan tweet lalu mencoba memancing saya untuk perang terbuka dengan FPI. Saya tahu kapasitas saya tidak akan bisa melawan, namun api resistensi saya tak akan padam dan saya akan lakukan 'cara saya' untuk melawan. Hasilnya tidak akan instan namun waktu akan membuktikan."

Mispersepsi yang muncul pun meng-anggap pernyataan Jerinx adalah pendiskreditan suatu agama. Lantas, Jerinx pun membantah, "Saya tidak menghujat agama Islam, saya menghujat FPI. Tau bedanya tidak cong?".

Atau mungkin, kala itu sang rocker bertato yang bernama asli Gede Ari Astina sedang keadaan bad mood. Sehingga, pada malam itu (30/04), setiap balasan tweetnya terkesan sinis. Seorang fan SID sampai mengaku illfeel gara-gara membaca tweets Jerinx. Namun, dengan acuhnya vokalis/gitar Devildice tersebut membalas: "Kita tidak peduli, hilang satu tumbuh seribu."

Seperti yang kita tahu, berbicara konteks keyakinan sifatnya memang sangat sensisitif. Sampai berita ini naik, perdebatan pun masih berlanjut. Toh, apa yang diterima Jerinx adalah reaksi dari tulisannya sendiri. Namun, Jerinx tetap berpledoi: "Saya hanya mengungkapkan kebencian saya terhadap arogansi berkedok agama, itu salah?"

sumber : Posted: Jurnallica (3/05)